Bab 3 ETIKA PROFESI
ETIKA PROFESI
1. Definisi
a.
Etika
adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan
sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah
laku. Etika dalam kehidupan
keseharian adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan
keseharian. Apalagi dengan perkembangan kehidupan sosial ekonomi budaya dan
teknologi yang mendorong munculnya gejala-gejala moral yang fenomenal.
Kenyataan ini menunjukan perhatian dan minat orang-orang terhadap etika dan
seluk beluknya, terus berkembang. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. hampir semua profesi
yang ada ini memiliki kode etika profesi yang dituangkan ke dalam bentuk
peraturan tertulis. stilah etika berasalah dari bahasa Yunani kuno. Bentuk
tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yauit tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Sedangkan
ta etha yaitu kebiasaan (Widana & Dewi, 2020).
b.
Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan "apa saja" dan
"siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
kegiatan keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut dari
padanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan bagian
dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas
staf administrasi biasa berasalah dari berbagai latar ilmu, namun tidak
demikian halnya dengan akuntan, pengacara, dokter yang membutuhkan pendidikan
khusus (Widana & Dewi, 2020).
c.
Etika Profesi
Etika profesi adalah sikap hidup berupa keahlian untuk memberikan pelayanan
profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat
(Widana & Dewi, 2020).
Tanpa
etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat
akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai nilai idealisme dan ujung
ujingnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang
pantas diberikan kepada para elite profesional ini (Munirah, 2020).
Jenis – Jenis Etika Profesi
a.
Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang
dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata
“philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos” yang berarti
cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Etika filosofis
adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut pandangan
filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas pada baik-buruk, masalah
hak-kewajiban, maslah nilai-nilai moral secara mendasar. Disini ditinjau
hubungan antara moral dan kemanusiaan secraa mendalam dengan menggunakan rasio
sebagai dasar untuk menganalisa.
b.
Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang
mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika
ini memandang semua perbuatan moral sebagai Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan
kehendak Tuhan ataub sesuai dengan kehendak Tuhan. Perbuatan-perbuatan sbegai
perwujudan cinta kasih kepada Tuhan Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri
kepada Tuhan. Orang beragama mempunyai keyakinan bahwa tidak mungkin moral itu
dibangun tanpa agama atau tanpa menjalankan ajaran-ajaran Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari. Sumber pengetahuan dan kebenaran etika ini adalah kitab suci.
c.
Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika
sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan
hidup bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat mencapai
keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. Jadi etika
sosiologis lebih menyibukkan diri dengan pembicaraan tentang bagaimana
seharusnya seseorang menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan masyarakat.
Etika Diskriptif dan Etika Normatif
Dalam kaitan dengan nilai dan norma
yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam etika, yaitu
a.
Etika Diskriptif
Etika ini berusaha
meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang
dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini
berbicara tentang kenyataan sebagaimana adanya tentang nilai dan pola perilaku manusia
sebagai suatu fakjta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit. Dengan
demikian etika ini berbicara tentang realitas penghayatan nilau, namun tidak
menilai. Etika ini hanya memaparkab, karenyanya dikatakan bersifat diskriptif.
b.
Etika ini
berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi etika ini berbicara tentang
norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi penilaian dan
hiambauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya Dengan.
Demikian etika normatif memberikan petunjuk secara jelas bagaimana manusia
harus hidup secara baik dan menghindari diri dari yang jelek. Dalam pergaulan
sehari-hari kita menemukan berbagai etika normative yang menjadi pedoman bagi
manusia untuk bertindak. Norma-norma tersebut sekaligus menjadi dasar penilaian
bagi manusia baik atau buruk, salah atau benar. Secara umum norma-norma
tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu:
-
Norma khusus
adalah norma yang mengatur tingkah laku dan tindakan manusia dalam
kelompok/bidang tertentu. Seperti etika medis, etika kedokteran, etika
lingkungan, eyika wahyu, aturan main catur, aturan main bola, dll. Di mana
aturan tersebut hanya berlaku untuk bidang khusus dan tidak bisa mengatur semua
bidang. Misal: aturan main catur hanya bisa dipakai untuk permainan catur dan
tidak bisa dipakai untuk mengatur permainan bola.
-
Norma umum
justru sebaliknya karena norma umum bersifat universal, yang artinya berlaku
luas tanpa membedakan kondisi atau situasi, kelompok orang tertentu.
Karana saya sudah bekerja di salah perusahaan
pemodalan asing (PMA) dari Jepang untuk secara profesionalisme bagus dan
displin biasa diterapkan pada perusahaan dari waktu kerja jam istirahat sudah
sangat tepat
alasan belum sesuai keinginan dikarena kan
penempatan di area produksi skill nya hanya terbatas hanya bisa menghasilkan
barang, yang saya inginkan adalah bisa
mengembangkan kemampuan saya
2. Profesi-profesi dalam bidang Teknologi Informasi
a.
Software
Developer
Seorang software
developer staff IT yang bertugas untuk melakukan riset, mendesain,
megimplementasikan hingga menguji software dan sistem. Era dimana informasi
teknologi sedang mengalami kemajuan pesat seperti saat ini, pekerjaan sebagai
software developer tentu akan sangat dibutuhkan. Hampir semua perusahaan saat
ini menggunakan sistem perangkat lunak. Hal inilah yang membuat seorang
software developer bisa bekerja di berbagai industri seperti industri
pariwisata, hiburan, kesehatan, media, atau ritel.
Tantangan yang harus
dihadapi oleh seorang software developer adalah deadline pekerjaan yang sangat
banyak. Rata-rata gaji global yang diterima oleh software developer adalah
sekitar 92.660 Dollar per tahun.
b.
Database
Administrator
Database administrator
bertugas untuk mendesain, memelihara, dan memperbaiki database organisasi.
Mereka juga bertugas untuk membuat susunan tertentu supaya pengguna data mudah
untuk mengakses. Untuk mengerjakan tugas, seorang database administrator
sebaikanya familiar dengan bahasa yang sering dikenal dengan data manipulation
dan memahami prinsip desain database.
Tidak semua pekerja IT
harus berhadapan dengan komputer. Seorang database administrator akan lebih
banyak kesempatan untuk bekerja dengan banyak orang dan banyak proyek.
Tantangan yang dihadapi seorang database administrator adalah harus menjaga
supaya database tidak rusak. Gaji globar yang diterima oleh orang yang bekerja
sebagai database administrator sebesar 77.080 Dollar per tahun.
c.
Hardware
Engineer
Tugasnya adalah mengkonfigurasikan
hardware komputer dan mendesain tata letak perangkat komputer untuk
meningkatkan efisiensi. Keuntungan yang didapat dengan menjalani profesi ini
adalah memiliki kesempatan untuk bekerja dengan teknologi-teknologi terbaru.
Pekerjaan ini termasuk pekerjaan yang monoton, bisa jadi para hardware engineer
akan merasa bosan dengan rutinitasnya. Tapi akan cocok bagi Anda yang justru
senang dengan rutinitas yang pasti. Gaji global yang diterima seorang hardware
engineer adalah 100.920 Dollar per tahun.
d.
System Analyst
Merupakan seorang
penengah antara orang bisnis dan tim IT. Sorang system analist akan
mendefinisikan kebutuhan user dan menyusun solusi untuk meningkatkan efisiensi
dan produktifitas. Tidak seperti hardware engineer, seorang system analyst
memiliki alur pekerjaan yang fleksibel. Tidak hanya mengerjakan rutinitas,
mereka juga harus bertemu dengan banyak orang yang terlibat dengan proyek.
Seorang system analyst akan memeriksa sistem atau model bisnis yang sudah ada,
kemudian menganalisis keperluan sistem tersebut. Kemudian mereka akan
mengembangkan produk, mengimplementasikan, serta menguji solusinya dalam
sistem. Gaji global yang diperoleh seorang system analyst adalah 79.680 Dollar
per tahun
e.
Network
Architect
Sesuai dengan namanya,
network architect mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan jaringan, seperti
mendesain, membangun dan menguji jaringan komunikasi. Seorang network architect
sangat dibutuhkan banyak tempat, karena saat ini banyak institusi yang
menambahkan fasilitas seperti wifi di kantor. Menjadi seorang network architect
membutuhkan perjalanan yang panjang karena pada umumnya perusahaan akan mencari
kandidat yang sudah memiliki sertifikat. Gaji global yang diterima sebesar
91.000 Dollar per tahun.
f.
Web Developer
Seorang web developer
adalah orang yang mempelajari bahasa. Namun bukan bahasa manusia, melainkan
bahasa pemrograman. Bukan berarti mereka tidak bisa berbahasa manusia, hanya
saja itu merupakan keharusan mereka sebagai web developer untuk bisa membuat
aplikasi pada web. Pada umumnya seorang web developer memiliki waktu kerja yang
fleksibel. Pekerjaan yang mereka lakukan seakan tidak ada habisnya, maka wajar
saja jika perusahaan memberikan waktu fleksibel bagi mereka untuk menyelesaikan
deadline. Gaji global yang diterima seorang web developer sebesar 62.500 Dollar
per tahun.
g.
Information
Security Analyst
bertugas untuk
mengembangkan sistem keamanan untuk menjaga jaringan dan sistem perusahaan.
Pekerjaan ini memberikan banyak kesempatan, karena teknologi yang berkembang
akan memicu cyber crime juga berkembang. Pekerjaan ini menuntut untuk selalu up
to date dengan metode-metode serangan cyber dan mengembangkan metode lain untuk
memerangi hal tersebut. gaji global yang diterima sebesar 86.170 Dollar per
tahun
h.
IT Support
Bertugas untuk
memberikan bantuan teknis IT bagi perusahaan. IT support juga bersifat
fleksibel, karena bekerja pada bidang yang cukup umum di bidang IT. Pekerjaan
ini menuntut waktu untuk selalu siap sedia kapan pun perusahaan membutuhkan
pertolongan. Cocok untuk Anda yang pintar memenejemen waktu baik untuk
keperluan pribadi maupun perusahaan. Rata-rata gaji global yang diterima adalah
sebesar 48.900 Dollar per tahun.
i.
System Manager
Bertugas sebagai
perencana, koordinator, dan mengarahkan jenis teknologi yang apa yang bisa
digunakan, yang sesuai dengan aktivitas perusahaan. Posisi menejer termasuk
posisi atas yang memungkinkan anda untuk mengatur perusahaan secara menyeluruh.
Layaknya semua posisi menejer, jabatan level atas biasanya akan memakan waktu
lebih banyak, menuntut Anda untuk lembur misalnya. Namun gaji yang diterima
juga sesuai dengan kerja keras, yatu sebesar 120.950 Dollar per tahun.
Yang paling menarik adalah Software
Developer karena pada kebutuhan saat ini
dan perkembangan zaman menuntut terus berkembang ide-ide baru masalah baru
karena setiap masalah ada pemecahan bisa
menggunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaaan atau pemecahan masalah itu
sendiri.
3. Cara meningkatkan profesionalisme dalam bidang
teknologi informasi Komitmen untuk bekerja dengan profesionalisme harus
diimbangi dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, mengoptimalkan
skill atau keahlian dalam bidang tertentu, keinginan untuk berkembang,
meluangkan waktu dan tenaga, serta strategi pencapaian. Profesionalisme
merupakan perpaduan karakter yang menunjukkan terdapat tanggung jawab moral dan
kompetensi yang dimiliki. Pekerjaan dan profesionalisme adalah dua hal yang
tidak bisa terpisahkan, terlepas dari bidang apapun yang dijalani karena
profesionalisme berarti berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan yang dijalani, oleh
karena itu sebagai pekerja atau profesional harus memahami hal tersebut agar
dapat bekerja dengan baik dan optimal.
Penyebab kurangnya profesionalisme tersebut dapat
disiasati dengan mempersiapkan sumber daya manusia(SDM) bidang IT dengan
memberikan program pendidikan dan program pelatihan yang dapat mengembangkan
kualitas dan keahlian profesional, selain itu menjadi profesional dengan
sertifikasi juga sangat penting karena untuk menuju SDM yang baik diperlukan
pekerja/profesional IT yang ahli, dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih
profesional, sudah diakui resmi oleh pemerintah tentang tingkat keahlian
terhadap sebuah profesi, dan memperoleh peningkatan karier. Sertfikasi
profesionalisme menjadi poin penting karena untuk menuju pada level yang
diharapkan dibutuhkan ahli (expert) dan profesi di bidang IT dapat dikatakan
bahwa profesi ini menjual jasa dan bisnis jasa yang bersifat kepercayaan. Kepercayaan
tersebut akan semakin kuat jika bukti keahlian di bidang teknologi informasi
dapat ditunjukan dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga
sertifikasi. Sertifikasi merupakan bukti konkrit yang dapat diketahui secara
langsung bahwa sesorang telah ahli dalam suatu bidang. Meskipun hal tersebut
lebih di tekankan pada lembaga pendidikan, pelatihan ataupun sertifikasi, tetap
saja hal yang paling utama adalah keinginan individu untuk mengembangkan mutu,
keahlian dan berusaha memberikan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya
sebagai kunci utama profesionalisme.
sejauh mana Anda menerapkan etika profesi dalam
pekerjaan Anda atau nanti setelah Anda bekerja dalam bidang IT?
Sudah sejauh dalam menerapkan di kebiasan pada diri
sendiri berani mencoba dan melakukan hal
hal baru beradaptasi dengan kondisi baru supaya terbiasa di bidang IT yang
perkembangan yang sangat cepat dan berubah-ubah sesuai kebutuhan
4. Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai
yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika komputer berasal dari dua suku
kata, yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan
yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa
Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah
data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu
ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus
dipahami oleh masyarakat luas.
Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973
Penemuan komputer pada tahun 1973 ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer
yang kemudian berkembang hingga menjadi sebuah disiplin ilmu baru di bidang
teknologi.
-
Generasi I (Era
1940-an)
Terdapat 2 peristiwa
penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II dan lahirnya teknologi
komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener mengembangkan sebuah
meriam antipesawat yang mampu melumpuhkan setiap pesawat tempur yang melintas
di sekitarnya.[1] Pengembangan senjata tersebut memicu Wiener untuk
memperhatikan aspek lain selain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu
etika. Dalam penelitiannya, Wiener meramalkan terjadinya revolusi sosial dari
perkembangan teknologi informasi yang dituangkan dalam sebuah buku berjudul
Cybernetics: Control and Communication in the Animal and Machine. Penelitian
Wiener masih terus berlanjut hingga tahun 1950-an. Meskipun Wiener tidak pernah
menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya, konsep pemikirannya
telah menghasilkan fondasi yang kuat dalam perkembangan etika komputer di masa
mendatang.
-
Generasi II (Era
1960-an)
Meningkatnya jumlah
penggunaan komputer pada era tersebut membuat Donn Parker dari SRI
International Menlo Park California melakukan berbagai penelitian terhadap
penggunaan komputer secara ilegal. Menurut Parker, kejahatan komputer terjadi
karena kebanyakan orang mengabaikan etika dalam penggunaan komputer. Pemikiran
Parker menjadi pelopor kode etik profesi di bidang komputer (Kode Etik
Profesional).
-
Generasi III
(Era 1970-an)
Kecerdasan buatan atau
artificial intelligence memicu perkembangan program-program komputer yang
memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung dengan komputer, salah
satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph
Weizenbaum dan mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan
komputerisasi psikoterapi dalam bidang kedokteran. Istilah etika komputer
kemudian digunakan oleh Walter Maner untuk menanggapi permasalahan yang
ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada waktu itu. Era ini terus berlanjut
hingga tahun 1980-an dan menjadi masa kejayaan etika komputer, khususnya
setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika komputer yang ditulis oleh
Deborah Johnson dengan judul Computer Ethics.
-
Generasi IV (Era
1990-an)
Penelitian dan
pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat ini.
Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer
terus berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam
penggunaan komputer. Etika komputer dan juga etika siber menjadi dasar lahirnya
peraturan atau undang-undang mengenai kejahatan komputer.
Profesi teknologi informasi juga bisa dianggap
sebagai 2 mata pisau, bagaimana yang tajam bisa menjadikan teknologi informasi
lebih berguna untuk kemaslahatan ummat dan mata lainya bisa menjadikan
teknologi informasi ini menjadi bencana sosial, bencana ekonomi maupun krisis
kebudayaan yang saat ini sering terjadi yaitu Pembuatan website porno, seorang
hacker melakukan pengacakan rekening sebuah bank dan melakukan kebohongan
dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Kita juga harus bisa menyikapi
dengan keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini dengan arus besar
data yang bisa kita dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan kesederhanaan
teknologi kita bisa melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus
melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi untuk meringankan
maupun memberantas resiko kejamnya teknologi itu sendiri.
Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa menjadi
pilar-pilar pembangunan nasional yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan
bangsa dan masyarakat sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam mengaplikasikan
ilmunya atau menjalankan profesi teknologi informasi bukan mudah dan bukan
tidak sukar, yang terpenting adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis
yang benar. Profesi teknologi informasi dianggap orang lain adalah profesi
khusus karena keahlian yang ia miliki maka dari itu kita bisa menentukan tapi
dengan ikatan yang jelas.
Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan
etika sebagai orang yang ahli di bidang teknologi informasi. Tentu saja
diharapkan etika profesi semakin dijunjung ketika jenjang pendidikan kita
berlatar teknologi informasi makin tinggi. Sedangkan keahlian di lapangan
meningkat seiring banyaknya latihan dan pengalaman. Pada kesempatan saat ini,
bagaimana kita bisa menegakan etika profesi seorang teknokrat (sebutan bagi
orang yang bekerja di bidang IT) dan bagaimana kita bisa menjadi seorang
teknokrat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa memberikan
inovasi-inovasi pemikiran, gagasan produktif dan aksi nyata untuk perkembangan
teknologi informasi ke depan . Bukan tak mungkin teknologi informasi akan
menjadi hal yang sistematis dalam perkembangan bangsa ke depan dalam memajukan
kehidupan berbangsa maupun bernegara.
5. Organisasi Profesi di bidang IT Indonesia:
Ø IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika
Indonesia) Sebagai organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para
profesional dalam bidangKomputer dan Informatika, IPKIN bertujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan teknologi Komputer dan Informatika
diIndonesia guna menunjang Pembangunan Nasional.
Ø APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia) untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk
pengembangan jaringan internet di Indonesia. Program-program tersebut adalah :
-
Tarif Jasa
Internet
-
Pembentukan
Indonesia-Network Information Center (ID-NIC)
-
Pembentukan
Indonesia Internet Exchange (IIX)
-
Negosiasi Tarif
Infrastruktur Jasa Telekomunikasi
-
Usulan Jumlah
dan Jenis Provider
Program Pengusulan Tarif Jasa Internet dan Negosiasi
Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik
dengan keluarnya beberapa keputusan pemerintah, yakni :
-
Surat Keputusan
MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.59/PR.301/MPPT-96 tanggal 30 Juli 1996 tentang Tarif
Jasa Internet.
-
Surat Keputusan
MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.2/PR.301/MPPT-97 tanggal tentang Tarif Jasa Sirkit
Langganan (Leased Circuit) Termasuk penjabarannya, Sesuai Surat SEKJEN
DEPARPOSTEL R.I. Nomor PR.301/9/5/PPT-97 tanggal 28 Februari 1997 yang
menyatakan bahwa Penyelenggara Jasa Internet adalah Operator Jasa
Telekomunikasi.
UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik) sudah disahkan menjadi UU dengan nomor 11/ 2008. UU ini antara lain
mengatur:
-
Pornografi di
Internet
-
Transaksi
elektronik
-
Etika penggunaan
Internet
-
Munculnya
e-Announcement sebagai cikal bakal e-Procurement. E-Procurement mampu
mengurangi kerugian negara akibat penyelewengan dalam pengadaan barang dan jasa
-
Adanya blue
print sisfonas semenjak 2002
DAFTAR PUSTAKA
-
Munirah. (2020).
Menjadi Guru Beretika dan Profesional. Insan Cendekia Mandiri.
https://books.google.co.id/books?id=JN8LEAAAQBAJ&dq=profesional&hl=id&so
urce=gbs_navlinks_s
-
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/
-
http://materi-itumc.blogspot.com/2016/11/legislasi-profesi.html
-
https://blog.gamatechno.com/9-pekerjaan-bidang-it-yang-paling-menjanjikan/
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_komputer
-
https://seru.co.id/upaya-peningkatan-profesionalisme-di-bidang-teknologi-informasi/
Komentar
Posting Komentar